Wahyu Hargi

http://wahyu-hargi.blogspot.com

2

Google Adsense

jasa pendaftaran Google Adsense

4

Go to Blogger wahyu hargi

Depan kampus

Gunadarma

Tuesday, January 13, 2015

SOSIAL DASAR

ILMU SOSIAL DASAR KOMPONENMATA KULIAH DASAR UMUM

Menghadapai masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi,demikian pula untuk memenuhi tutuntutan masyarakat dan negara , maka diselenggarakan
program-program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah:
1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebgai anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-kenyataan sosial yagn timbul di dalam masayrakat Indonesia
3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi
Jadi pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. demikian juga berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin.
Ilmu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan mata kuliah wajib yang di berikan di perguruan tinggi negri maupun swasta.Tujuan diberikan mata kuliah adalah semata-mata saebagian salah satu sebagai modal atau bekal kepada mahasiswa.
Secara Khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menhasilkan warga Negara sarjana yang :
1.Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
2.Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
3.memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
4.Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestarian.

LATAR BELAKANG, PENGERTIAN DAN TUJUAN ISD
Latar belakang di berikan ISD adalah banyak kritik yang di tunjukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para candikiawa, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka mengangap sistem pendidikan kita berbau colonial, danmrupakan warisan sistempendidikan pemerintah Belanda.
Pendidikan tinggi di harapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
1.Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2.Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3.Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperankat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi di harapkan menjadi sarjana yang cakap. ahli dalam bidang yang di tekuninya serta mau dan mampu mengabdi keahlian untuk kepentingan masyarakat indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD sebagi bagain dari MKDU , mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkunganya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD , bukanlah pengantar disiplin ilmu tersindiri,, tetapi mengunakan pengertian-pengertian (fakta,teori,konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial,khususnya masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
1.berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2.Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetauan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosoal agar daya tangkap, persepsi,dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan soalnya dapat menjadi lebih besar.
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dihadapkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainya dan akibatnya tinkah lakunya.
yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitanya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan peranan-peranan sosial,serta ada kaitanya dengan hunungan-hubungan
manusia terwujud.
Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut par aahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan

B.Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan


PENDAHULUAN

Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga idak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk.
Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti luas itu sering diistilahkan popuasi dan disini dapat meliputi populais hewan, tumbuhan dan juga manusia.Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.

PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas Robert Malthus. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.

DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ).
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.

Bagaimana dengan dinamika penduduk Indonesia ?
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta

KOMPOSISI PENDUDUK
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya.Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun atau dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
-Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
-Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
-Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

PERSEBARAN PENDUDUK
Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia, Karena sebagai bercocok tanam dan bertahan hidup.. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1.unsur religi
2.sistem kemasyarakatan
3.sistem peralatan
4.sistem mata pencaharian hidup
5.sistem bahasa
6.sistem pengetahuan
7.seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1.wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2.kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung lancar dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur.

Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali songo. Titik sentral penyebaran agama islam abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia dari pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai.
KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, Sehinga DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama,terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial. Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Manakala pemilik kebudyaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal, serasi, dan selaras dengan kodrat alam dan tabiat asasi manusia dan sebagainya.
Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam, dan sebagainya.
Contoh : Di indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat/kebisaaan suatu keluarga, masyarakat,bansa dan agama.
Akan tetapi contoh tersebut jika terjadi di negara Barat atau negara komunis mungkin dianggap biasa saja, mengapa begitu ? sebab, tata budaya dan kepribadian yang dibakukan dalam sistem nilai, sistem kaidah orang-orang barat dan komunis membenarkan kebiasaan / tingkah laku seperti itu.

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya saja kekuatan pengikatnya berbeda.
Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan mengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways. Usage lebih menonjol didalam hubungan antar individu didalam masyarakat. Penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, hanya celaan dari individu yang dihubungi.
Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi; yang diterjemahkan dengan kelajiman atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage (cara). Sebagai contoh, anak-anak yang tidak memberikan hormat kepada orang tua sangsinya jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu makan bersama mengunyahnya kedengaran oleh orang lain. Folkways menunjukkan pola berperilaku yang diikuti dan diteima oleh masyarakat.
Apabila folkways ini diterima masyarakat sebagai norma pengatur, maka kebiasaan ini berubah menjadi mores atau tata kelakuan. Mores diikuti tidak hanya secara otomatis kurang berpikir, tetapi karena dihubungkan dengan suatu keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.. Mores ini disatu pihak memaksakan perbuatan dan dilain pihak melarangnya tata kelakuan yang kekal dan kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat, dapat meningkat kekuatan mengikatnya menjadi costom, atau adapt istiadat. Anggota masyarakat yang tidak mematuhi adat istiadat akan menerima suatu sangsi yang tegas.
Norma-norma tersebut setelah mengalami proses tertentu pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses tersebut dinamakan proses institusionalisasi, yaitu suat proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan, sehingga norma tersebut oleh masyarakt diterima, dihargai, dan kemudian ditaati dan dipatuhi dalam mengatur kehidupan sehai-hari.
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
1.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
2.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3.Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5.Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
6.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7.Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)

Resensi Film Lewat Djam Malam


 Akhirnya, film terbaik Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail, Lewat Djam Malam, selesai direstorasi di Italia dan bisa disaksikan oleh generasi baru penonton bioskop. Tentu ada yang istimewa sampai dua lembaga besar asing, National Museum of Singapore dan World Cinema Foundation yang diketuai Martin Scorsese, antusias membiayai penyelamatan salah satu kekayaan budaya penting Indonesia yang disia-siakan di negerinya sendiri ini.
Film ini diproduksi lebih dari setengah abad lampau (1954), namun masih sangat berharga buat membaca ulang sosiologi kelahiran bangsa baru bernama "Indonesia" sekaligus prototip budaya (pop) serapan yang tumbuh dalam rahimnya: "film Indonesia".Dua pokok yang belum tuntas dipersoalkan hingga kini. Dengan kata lain, film ini memiliki relevansi kebangsaan dan estetika yang tetap aktual.
Indonesia baru benar-benar merasakan kemerdekaan penuh lima tahun setelah proklamasi. Revolusi Fisik (1945-1950) telah berakhir, kebebasan berada dalam genggaman, tapi justru persoalan yang sebenarnya baru dimulai. Sebagaimana digambarkan dengan baik dalam Lewat Djam Malam, kekebasan memang membuka pintu kebahagiaan, tetapi pada saat bersamaan melahirkan kepedihan, kekecewaan, dan kemarahan.
Utopia
    Protagonis sekaligus alter ego Usmar Ismail adalah Iskandar (AN Alcaff), mahasiswa kedokteran yang baru menyelesaikan perjuangan untuk kembali bermasyarakat. Masyarakat, dalam sebuah bangsa baru dan terutama dari sudut panjang mantan pejuang, terlihat seperti sekumpulan mahluk asing yang egois dan serakah.
Iskandar sejak awal kurang respek pada keluarga tunangannya, Norma (Netty Herawati), orang-orang sipil yang tidak ikut berperang tapi kemudian justru menjadi pemenang yang paling menikmati lezatnya kemerdekaan. Kelas borjuis baru dengan kekayaan melimpah, kehormatan tinggi, dan koneksi luas yang membuat kehidupannya serba mudah dan nyaman.
Kecewa pada warga sipil, ia berharap menemukan keseimbangan pada teman-teman di masa perjuangan. Akan tetapi yang didapati malah kekecewaan lebih besar. Koleganya, Gafar (Awaludin), menjadi pragmatis yang sibuk menerkam peluang ekonomi di depan matanya. Gunawan (Rd Ismail), bekas komandannya, semakin frustrasi dan brutal menghadapi dominasi ekonomi sipil yang dianggap mencuri kekuasaan dari tangan bekas pejuang.
Adapun Puja (Bambang Hermanto), bekas anak buah Iskandar, tersingkir dari kelas masyarakat terhormat, dan menjadi peminum, penjudi, sekaligus centeng rumah bordil. Di tempat itulah Iskandar berkenalan dengan Laila (Dhalia), pelacur kelas bawah yang selamanya menjadi pecundang. Ironisnya, Laila satu-satunya karakter dalam film ini yang melakoni kehidupan dengan "lempang" dan "benar".
Melalui relasi dan konflik karakter-karakter itu, Lewat Djam Malam membangun narasi pahit tentang kemerdekaan sebagai periode di mana perang memperebutkan kemakmuran ekonomi menjadi tema tunggal kehidupan. Seolah tidak ada tujuan lain yang mesti dikejar dan nilai lain yang perlu dibangun. Akibatnya, antara lain, korupsi menjadi kelaziman, dan terus membudaya sampai hari ini.
Pertempuran di lapangan perekonomian itu praktis menciptakan kesenjangan sosial: kelas borjuis sebagai pemenang dan kelas bawah sebagai pecundang. Yang pertama menentukan segalanya, yang kedua sekadar figuran. Pilihan lain yang tersedia cuma menjadi oportunis.
Iskandar, bermodal pendidikan baik dan koneksi keluarga tunangannya, sebetulnya mempunyai tiket masuk ke dalam kelas pemenang. Namun ia tidak berminat menggunakannya karena sangat kecewa: kemerdekaan yang ikut dipertahankan dengan mempertaruhkan nyawa ternyata hanya berujung seperti itu. Di mana keadilan, kesetaraan, kesejahteran bersama, dan perubahan-perubahan lain yang dijanjikan dalam kemerdekaan?
Namun Iskandar bukanlah siapa-siapa, sehingga cuma bisa meluapkan kemarahan pada orang yang pernah melukai jiwanya. Tidak ada yang berubah bahkan jika seribu Iskandar lain melawan. Dengan itu Usmar Ismail hendak menyatakan segala mimpi indah tentang kemerdekaan hanya utopia, karena, sebagaimana sejarah, ia merupakan narasi milik kelas pemenang atau kelompok yang berkuasa. Kecuali, tentu, ada kehendak berbeda dari elit penguasa politik maupun ekonomi.
Pelajaran
    Rentang limapuluh delapan tahun tidak sedikit pun memudarkan teks Lewat Djam Malam dan relevansinya dengan kekinian Indonesia. Pascarevolusi fisik itu kita setidaknya pernah melewati dua pengalaman kemerdekaan serupa, yakni pada awal Orde Baru dan setelah Reformasi 1998. Keduanya berujung pada hasil yang sama: kekecewaan dan kemarahan sebagian besar orang.
Mengapa sampai terantuk tiga kali di lubang yang sama, bisa jadi karena kita tidak pernah belajar dari sejarah. Termasuk "pelajaran sejarah" yang disajikan secara populer dan menarik melalui film seperti ini. Penyebabnya, kita sudah terlalu kronis meremehkan film sekadar sebagai medium hiburan belaka.
Padahal, pada 1950 Usmar telah mengakhiri modus pembuatan film semata sebagai komoditas dagang yang berlangsung sejak lebih setengah abad sebelumnya (1926, film pertama dibuat di Indonesia), dengan memelopori kelahiran "film Indonesia" pertama (Darah dan Doa). Dianggap "film Indonesia" karena berhasil menggali dan mengolah persoalan-persoalan faktual di dalam masyarakat Indonesia untuk kemudian diceritakan sebagai ekspresi personal dengan gagasan yang kuat.
Dalam semua film Usmar, termasuk Lewat Djam Malam, ke-Indonesia-an itu terasa otentik. Oleh karenanya, menonton film-filmnya—juga banyak "film Indonesia" lain yang dibuat oleh sineas lain—kita seolah menonton dokumentasi sosial-budaya masyarakat Indonesia dalam bingkai gagasan pembuatnya. Indonesia sebagai semacam ruh sekaligus pembeda filmnya dengan ratusan film lain yang pernah ada sebelum kehadirannya, termasuk ribuan film setelahnya yang dibuat sampai hari ini, 62 tahun kemudian.
Maka, restorasi Lewat Djam Malam bisa dibilang penyelamatan tiga hal sekaligus: artefak budaya bernilai tinggi, dokumentasi kesalahan sejarah kelahiran bangsa Indonesia, dan spirit membuat "film Indonesia".
Dimuat di Kompas, 10-6-2012, hlm 20

sumber:filmindonesia.or.id

Friday, January 9, 2015

Tutorial Menjalankan Aplikasi Android di komputer atau Leptop Anda

Tutorial Cara Install BlueStacks di Komputer
  1. pertama sobat harus terlebih dahulu men-download BlueStacks
untuk mendownload bisa membuka alamat ini www.bluestacks.com

  1. Setelah download selesai, klik file installer untuk mulai menjalankan instalasi. Lalu klik "Continue" untuk melanjutkan
  1. Centang App Store access dan App Notification, kedua hal ini penting agar BlueStacks dapat bekerja secara optimal. Selanjutnya, klik tombol "Install
  1. Proses instalasi akan berjalan selama beberapa waktu, tergantung komputer kamu. 
  2. Setelah instalasi selesai, Home Screen akan tampak seperti berikut : 

  1. Lalu klik App Sync akan muncul form Login , lalu login dengan akun google kalian .  Sehingga kalian dapaet langsung download lewat Playstore .
  1. Lalu sobat Klik search dan cari game atau aplikasi yang sobat ingin mainkan

Jika masih ada masalah bisa Komentar di form yang disediakan