Nama Kelompok :
Wahyu Hargi Atmanto (18110425)
Wahyu Hargi Atmanto (18110425)
Calistino Maria cedi Haryo P
Unggul A R
Kelas : 3KA07
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Dosen :
Sangsang Sangabakti
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2012
PARAGRAF
1.Pengertian paragraf
Sebuah
paragraf (dari bahasa Yunani
paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah
suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan atau ide.
Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama
dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa
hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow .
Sebuah
paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu
dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan
bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang.
Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk
dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya
tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal
ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf
dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu
atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan
setiap kali orang yang dikutip berganti.
2. Fungsi Paragraf
Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami dibandingkan dengan
sesuatu yang lebih kecil dan kongkret. Pemahaman pada dasarnya ialah memahami
bagian-bagian kecil serta hubungan
antarbagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat
dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Maka untuk memahaminya karangan itu
perlu dipecah-pecah jadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan istilah
paragraf. Memahami isi paragraf jauh lebih mudah daripada memahami isi buku
sekaligus.
Melalui penjelasan di atas tersirat dua fungsi paragraf yakni (1) sebagai
penampung dari sebagain kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan
karangan, (2) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis sistematis.
Paragraf tersusun baik merupakan alat bantu baik bagi pengarang maupun bagi
pembaca. Seperangkat kalimat itu akan memungkinkan pengarang mengembangkan
jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi paragraf (3) ialah memungkinkan pengarang melahirkan
jalan pikirannya secara sistematis. Bagi para pembaca kalimat-kalimat yang
tersusun secara sistematis itu sangat memudahkan menelusuri serta memahami
jalan pikiran pengarang. Fungsi paragraf yang (4) ialah mengarahkan pembaca
dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya.
Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian
yang integral dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide
pokok paragraf tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan tetapi
juga mempunyai relevansi dan menunjang ide pokok tersebut. Melalui
fragmen-fragmen ide pokok yang tersirat dalam tiap paragraf , maka akhirnya
pembaca sampai kepada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa paragraf berfungsi sebagai (5) alat penyampai fragmen pikiran
dan (6) penanda pikiran baru mulai berlangsung.
Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf sering juga digunakan sebagai
pengantar, transisi atau pengalihan dari suatu bab ke bab lain. Bahkan tidak
jarang paragraf digunakan sebagai penutup. Di sini paragraf berfungsi (7)
sebagai pengantar, transisi dan konklusi.
Dengan demikian maka sampailah kita kepada suatu kesimpulan bahwa paragraf
berfungsi sebagai :
(1) penampung fragmen pikiran atau ide pokok
(2) alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
(3) alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
(4) pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
(5) alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para
pembaca.
(6) Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai
(7) Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
-Paragraf Induktif-
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
Selain kaya akan budaya , Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasikkan rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.
-Paragraf Deduktif-
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
-Paragraf Campuran-
Dengan adanya sumber daya yang potensial di Indonesia, kita harus optimis bahwa perekonimian kita akan pulih kembali. Semua itu akan berhasil tentunya dengan kerjasama yang baik, dan dengan adanya rasa kesadaran di semua semua lapisan masyarakat. Dan di tahun 2010 ini semoga Indonesia menjadi lebih baik lagi bukan hanya dari sector ekonomi namun juga disegala sektor. Karna sebuah Negara dikatakan kaya bukan dari segi kekayaan alamnya saja. Naman Negara tersebut juga dapat memakmurkan penduduknya.
: http://azenismail.wordpress.com/2011/09/29/contoh-paragraf-induktif-deduktif-dan-campuran/